Anymore

Ada ingatan semacam perasaan  yang akan aku tanya dan tuangkan pada secangkir kopi di malam ini. mungkin gila ataupun tak waras itu sama adanya, biarkanlah.............. karena aku hanya menyatukan rantaian kata-kata untuk saling mengikat menjadi sebuah luapan perasaan yang mengendap dari dasar hingga puncak hati yang telah membusuk ini. Hai Secangkir kopi, Aku menyapamu. aromamu yang tertiup hembusan semilir angin malam sangatlah mengganggu menggodaku dengan wangi khas yang engkau miliki, aku tak sanggup menahan lebih lama lagi untuk mencicipimu, tapi apalah dayaku, engkau masih terlalu panas........ sekarang aku hanya bisa mencium aroma wangimu saja sambil menelan ludah berfikir nikmatnya jika engkau mengalir perlahan mulai dari bibir lidah tenggorokan hingga ke lambungku... aaaah siaaal, tapi biarlah goda wangi aromamu nan khas itu aku anggap engkau membalas sapaanku yang singkat ini. Aku mencicipimu. tanpa keraguan kutegukan kunikmati dan kuresapi, dari tegukan pertamak